Breaking News

about

Blogger news

ASSALAMUALAIKUM.. SALAM SIPIL SEMUANYA.. SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT

Senin, 11 Agustus 2014

SMK N 2 SAMARINDA JUARA 2 : MUHAMAD NAHROWI

SMK NEGERI 2 SAMARINDA JURUSAN KONSTRUKSI BATU BETON JUARA 2 LOMBA LKTBMT ITN MALANG:
ANGGOTA : MUHAMAD NAHROWI (KETUA) , REZA DELIZAR DAN ABDUL KARIM SIDIK

Gempa bumi yang terjadi belakangan ini di dalam dan luar negeri menimbulkan efek kerusakan serta kerugian miliaran hingga triliunan rupiah. Efek kerusakan akibat gempa pada bangunan gedung sangat ditentukan oleh berat bangunan. Makin berat bangunan maka makin besar gaya gempa yang harus ditahan bangunan tersebut.

Makin besar gaya gempa makin mahal pula bangunan bangunan tersebut. Karena untuk menahan gaya gempa yang besar diperlukan kekuatan struktur penahan gempa yang lebih mahal. Faktor material dan struktur sangat berpengaruh pada ketahanan bangunan terhadap gempa. Struktur yang fleksibel dan dinamis, akan memberikan pergerakan yang dinamis pula saat terjadi guncangan. Semakin ringan material, akan semakin baik juga dalam meminimalisasi resiko bangunan ambruk. Para ahli struktur dalam merencanakan bangunan selalu berusaha untuk memperkecil berat bangunan yaitu dengan memperkecil dimensi penampang balok, kolom plat dengan Meningkatkan Mutu Beton. Beton merupakan salah satu elemen penting dalam struktur bangunan, baik bangunan sederhana sampai bangunan tingkat tinggi. Beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat per satuan volume tidak lebih dari 1900 kg/m3. Beton ringan tidak berfungsi sebagai penahan beban seperti hebel, listplank, dinding partisi, plafond/eternit datar atau atap gelombang. Keuntungan beton ringan yaitu memiliki berat yang ringan. Keunggulan utama beton ringan terletak pada berat.
Apabila digunakan pada proyek bangunan tinggi (high rise building) akan dapat secara signifikan mengurangi berat bangunan itu sendiri, yang selanjutnya berdampak pada perhitungan pondasi. Kelemahan beton ringan adalah nilai kuat tekannya (compressive strength) terbatas, sehingga sangat tidak dianjurkan penggunaan untuk penguatan (struktural). Pada proses pembangunan yang berkelanjutan serta semakin meningkatnya perkembangan dan kemajuan pembangunan dengan menggunakan beton sebagai bahan strukturnya, maka diperlukan inovasi untuk membuat bangunan yang semakin ringan namun memiliki kualitas lebih baik. Untuk itulah maka Semen Gresik bekerjasama dengan Institut Teknologi Nasional di Malang (ITN) menggelar “Lomba Kuat Tekan Beton Ringan Mutu Tepat Tingkat Nasional.
Beton Ringan Mutu Tepat memiliki arti ketepatan mencapai mutu yang telah ditentukan dengan berat beton yang lebih ringan dibandingkan dengan berat beton normal. Target lomba ini adalah para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Bangunan di seluruh Indonesia yang banyak berkaitan dengan semen. Hal ini mengingat dalam proses pembangunan berkelanjutan memerlukan generasi muda kokoh serta berintelektual. Lomba membidik siswa SMK guna menggali potensi dan kreatifitas yang ada dalam berinovasi. Diharapkan para siswa mampu beradaptasi dan bersaing di dunia kerja nantinya serta untuk berkompetensi dalam memasuki perguruan tinggi yang diminati. Lomba yang diawali dengan membuat benda uji menggunakan Semen Gresik tersebut. Setelah dilakukan percobaan-percobaan, menuliskannya dalam sebuah makalah, baru dilakukan pengujian kuat tekan beton. Hasilnya kemudian dipresentasikan di depan dewan juri serta seluruh peserta untuk nominasi lima besar pada 12 Februari lalu. Penjurian yang dilakukan juga oleh Semen Gresik diwakili oleh Tri Eddy Susanto. Juara I direbut SMK Teknologi Balung Jember (menggunakan fly ash sebagai bahan campuran benda ujinya).
Juara II menjadi milik SMKN 2 Samarinda (menggunakan tanah laterit yang kaya besi dan aluminium). Juara III diraih SMKN 2 Ngawi (menambahkan filler ampas tebu). Harapan 1 direbut SMKN 2 Yogyakarta (pasir dari erupsi gunung merapi dan menggunakan agregat kasar berupa limbah PVC dan tempurung kelapa). Harapan 2 diraih SMKN 1 Denpasar (menambahkan arang, bata merah dan batu apung). Lomba diikuti oleh 23 grup dari Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Jateng dan Sumatera. Setiap grup terdiri dari 3 peserta dan satu guru pembimbing. Kegiatan berakhir pukul 16.30 yang membawa suatu kenangan terindah bagi peserta serta membawa nama harum bagi sekolah masingmasing. Acara ini digelar setiap tahun mulai tahun 2009 hasil kerjasama Semen Gresik dan ITN.

2 komentar:

Designed By