“AKU PEDULI GEMPA”
Artikel ini saya tulis dengan merangkum hasil penelitian pribadi
untuk konstruksi tahan gempa serta menjabarkan hasil penemuan para pakar
konstruksi tahan gempa.
Mengamati
sejumlah gempa besar yang pernah mengguncang wilayah Indonesia terutama daerah
Aceh, sangat terlihat bahwa bangunan di Indonesia dibangun tanpa
memperhitungkan daya rusak akibat gempa. Akibatnya pada saat terjadi guncangan
gempa, bangunan-bangunan yang tadinya berdiri kokoh dan indah dapat seketika
roboh rata dengan tanah karena guncangan gempa yang menerpa.
Kejadian-kejadian
tersebut sangat disayangkan terjadi di Negara kita, yang seharusnya lebih siap
dalam mengantisipasi bencana gempa namun yang terjadi malah kurang teliti dalam
merencanakan konstruksi suatu bangunan, sehingga sering memakan banyak korban
akibat kegagalan konstruksi pada saat gempa.
Korban akibat gempa Aceh |
Kerusakan
dan kesedihan akibat gempa di Aceh
|
Untuk
mengantisipasi jatuhnya korban yang begitu banyak, terutama pada daerah
pemukiman yang cukup padat. maka perlu adanya perlindungan dengan menggunakan
prinsip teknik yang benar, detail konstruksi yang tahan terhadap gempa serta
pendidikan terhadap masyarakat akan pentingnya mendirikan bangunan dengan
konsep tahan gempa.
Ada
berbagai solusi yang ditawarkan oleh pakar-pakar konstruksi untuk perencanaan
bangunan yang tahan terhadap gempa :
1.
GUNAKAN
KONSTRUKSI DENGAN MATERIAL YANG RINGAN
Konstruksi
dengan material yang ringan dan kenyal dapat meminimalisir bahaya akibat gempa
jika terjadi keruntuhan karena bobotnya lebih ringan. Contohnya saja konstruksi
kayu dan bambu yang saat ini sudah banyak dikembangkan.
Kayu dan bambu
bersifat elastis dapat menjadi referensi untuk membangun hunian yang tahan
terhadap gempa serta lebih ekonomis untuk digunakan masyarakat Indonesia.
Rangka plat dengan bambu |
Rangka kolom dan sloof menggunakan bambu sebagai tulangan |
Selain
konstruksi dari bambu, ada juga konstruksi beton hasil inovasi Muhamad Nahrowi mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda untuk komponen bangunan yang tahan gempa dengan
membuat beton berbahan agregat kasar laterit, dimana dengan penggunaan beton
laterit tersebut dapat menghasilkan beton yang lebih ringan namun kuat.
Sehingga konstruksi bangunan yang didirikan lebih aman jika terjadi keruntuhan
akibat gempa.
Salah satu
aplikasi beton laterit adalah dengan dikombinasi dengan pancang galam yang aman
terhadap gaya horizontal, seperti pada gambar.
Konstruksi beton laterit kombinasi pancang galam |
Dan perlu diingat , “Atap dan dinding sebaiknya memakai bahan-bahan yang
ringan. Saat diguncang gempa, momentum bahan-bahan yang ringan saat berayun
tidak begitu besar. Benda-benda berat berayun dengan kencang saat diguncang
gempa, berisiko tinggi untuk jatuh atau roboh”
2.
DIRIKAN
BANGUNAN DENGAN BENTUK YANG SIMETRIS
Mendirikan
bangunan dan komponen bangunan dengan bentuk yang simetris dalam ilmu
pembebanan sangat baik dikarenakan beban yang terjadi dapat terbagi rata dan
menyeluruh, sedangkan apabila menggunakan bentuk yang tidak beraturan akan
terjadi pembebanan di salah satu atau sebagian titik saja. Akibatnya bagian
yang menerima beban terbesar akan terjadi crack
atau runtuh pada saat terjadi gempa.
Contoh pondasi yang baik |
“Bangunan
yang simetris akan disayang bumi dan aman gempa”
3.
PERHATIKAN
SISTEM KONSTRUKSI UTAMA
Konstruksi
rumah tahan gempa harus diperhatikan struktur pondasi, kolom, balok dan
struktur atapnya harus menyatu dan saling mengikat dengan benar dan sangat
kokoh.
Selain ikatan
yang kokoh, harus diperhatikan juga ikatan pembantu seperti ikatan silang atau
stek yang menambah kekuatan dari struktur bangunan yang dibuat.
Gambar ilustrasi
di atas menerangkan bahwa pondasi dengan sloof harus menyatu dengan bantuan
stek besi, agar pada saat terjadi guncangan gempa konstruksi tersebut menyatu
sempurna dan kuat menahan gaya gempa yang bekerja.
4.
HARUS
ADA JALUR EVAKUASI DALAM BANGUNA
Melihat banyaknya
korban yang diderita penduduk Indonesia pada saat terjadi gempa, baik gempa
kecil sampai gempa besar. Didapatkan kenyataan bahwa bangunan yang didirikan
tidak memiliki jalur evakuasi apabila terjadi gempa, oleh karena itu
perencanaan bangunan hunian maupun gedung harus memiliki jalur evakuasi yang
aman sehingga penghuni bangunan dapat selamat pada saat terjadi bencana.
Selain poin diatas, ada juga konstruksi yang cocok untuk
menghadapi gempa yaitu:
A.
Menggunakan konstruksi pondasi sarang laba laba
agar pondasinya kuat menopang beban dengan optimal
B.
Menggunakan konstruksi dinding dengan bata
ringan yang dibantu dengan wiremesh
C.
Menggunakan pondasi dengan sistem sendi dan roll
D.
Menggunakan konstruksi beton bola-bola spyrofoam.
Beton dengan bola bola spyrofoam |
Dari
ulasan diatas, apabila saran-saran dan syarat dilakukan dengan benar pada saat perencanaan
bangunan tahan gempa, maka Indonesia akan lebih siap menghadapi bencana gempa
bumi dengan jumlah korban yang minim bahkan bisa terselamatkan semua
penghuninya, sehingga tidak ada duka kelam pada penduduk Indonesia akibat
kegagalan konstruksi pada saat gempa.
Dan yang paling penting adalah semua saran dan konstruksi bangunan gempa yang ditawarkan, yang paling utama adalah kita harus memberikan PENDIDIKAN AKAN BAHAYA GEMPA kepada masyarakat kita agar lebih pandai dalam mendirikan bangunan yang aman terhadap GEMPA.
Tolong
di share ya jika kalian peduli terhadap sesama !!!
“INDONESIA
MELEK KONSTRUKSI TAHAN GEMPA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar